Rabu, 04 September 2013

REDENOMINASI MATA UANG RUPIAH

Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, Mau Tak Mau Harus Dilakukan

Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Rabu, 04/09/2013 16:37 WIB
http://images.detik.com/content/2013/09/04/5/162349_redenommmm.jpg
Jakarta - Rencana pemerintah untuk bisa menyederhanakan mata uang rupiah (redenominasi) ditanggapi Perencana Keuangan Aidil Akbar. Menurutnya, redenominasi perlu dilakukan untuk menaikkan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.

"Suka nggak suka, mau nggak mau, kita harus redenominasi. Karena dari sisi martabat kita di mata dunia bisa meningkat. Jangan kayak Zimbabwe telor harganya mahal banget kebanyakan nolnya," kata Aidil dalam acara Seminar dengan tema 'Kiat Investasi Cerdas di Tengah Turbulensi Ekonomi‪‬' di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (3/9/2013).

Namun, kata dia, realisasi redenominasi sebaiknya dilakukan di tahun 2016. Pasalnya, di tahun depan, pesta demokrasi pemilihan presiden bakal 'mengganggu' konsentrasi pasar. "Kalau saya lebih baik hold dulu, jangan tahun depan tapi nanti 2016," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, redenominasi ini tentunya perlu sosialisasi yang tepat dan benar agar tidak salah persepsi di masyarakat.

Apalagi, sedikitnya 49% dari masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan. Dari besaran persentase tersebut, sebesar 30% sudah memasuki masa tua.

"Ini perlu sosialisasi panjang karena negara ada yang berhasil dan gagal. Turki berhasil setelah 5-7 tahun tapi mereka kan negara kecil. Yang paling penting sosialisasi karena 49% warga kita masih tinggal di pedesaaan, takutnya nggak nyampe infonya. Apalagi dari 49%, 30% sudah tua.
Ini takutnya mereka ketakutan, mereka menganggap itu sanering, kalau sosialisasi nggak bener, nanti takutnya bisa naikin inflasi 60-70%," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar